Minggu, 21 Desember 2008

Konglomerat Pun Dimulai Dari Yang Tidak Terlalu Besar

KONGLOMERAT PUN DIMULAI DARI YANG TIDAK TERLALU BESAR
Oleh: M. Kuncara Budi Santosa

Selamat dan Sukses! Itu kata-kata yang ingin saya ucapkan pagi ini kepada seorang teman yang satu hari yang lalu memberikan sebuah kabar baik kepada saya. "Mas....saya sudah putuskan untuk memulai bisnis plastik di Pasar Godean Yogyakarta dan sudah mendapat sebuah ruko dengah harga sewa sebear Rp 4,5 juta setahun," katanya.

Sungguh, saya terkejut dan kaget. Baru beberapa hari yang lalu, teman saya tersebut bercerita akan keinginannya untuk membuka sebuah usaha selain menekuni pekerjaan tetap di sebuah institusi pendidikan.

"Istri saya sudah keluar dari pekerjaannya beberapa minggu yang lalu," katanya. "Saat ini saya bermaksud mencarikan pekerjaan buat istri saya." Ia melanjutkan, "Tetapi, saya juga ingin membuka usaha. Sepertinya, prospeknya jauh lebih bagus untuk mempunyai usaha sendiri. Dengan memiliki usaha, saya akan menjadi majikan bagi diri sendiri. Tidak disuruh-suruh ke sana kemari oleh atasan saya."
Kemudian saya bertanya, sebelumnya istrinya kerja di mana dan orangtua istri kerja apa. Dengan semangat, dia menceritakan latar belakang pekerjaan istri dan latar belakang mertua yang kebetulan adalah pedagang pasar. Saya bilang ke teman saya tersebut, "Wah....bagus....dengan latar belakang pedagang, secara langsung atau tidak langsung...istrimu sudah melakukan pembelajaran bisnis dari orangtuanya sejak kecil. Bagaimana cara mengelola keuangan, bagaimana cara mengelola produk, bagaimana cara membuat calon konsumen bersedia untuk bertransaksi, bagaimana cara menawar harga murah dari supplier, dan sebagainya."

"Iya Mas....saya ingin meminjam dana dari koperasi untuk modal usaha," katanya.
Kemudian kami sempat terlibat dalam diskusi panjang tentang jenis-jenis bisnis apa yang bisa dilakukan bersama istrinya. Mulai dari bisnis yang paling sederhana seperti bisnis rental VCD, bisnis rental komputer, bisnis potong rambut, bisnis sewa mainan anak, sampai bisnis yang membutuhkan modal agak besar seperti sistem franchise bimbingan belajar.

Percakapan yang terjadi minggu lalu yang bagi kebanyakan orang seperti sekadar percakapan untuk menghabiskan waktu, ternyata menjadi riil di minggu ini. Ternyata, teman saya tersebut telah mendapatkan sewa ruko untuk memulai usahahnya di Pasar Godean Yogyakarta. Dan yang terutama dan utama, teman saya tersebut sudah membulatkan tekad untuk memulai bisnis. Dan yang lebih mengejutkan lagi, dia berhasil memilih jenis bisnis yang mempunyai potensi pasar yang luar biasa. Bisnis berjulanan plastik ....

"Saya ingin menjadi grosir plastik di pasar. Awal pertama, saya akan antar plastik-plastik itu ke berbagai pedagang di pasar. Bisa pedagang makanan, pedagang sayur, pedagang buah, dan pedagang kebutuhan hidup lainnya. Saya mengamati, setiap pembeli pasti diberikan plastik sebagai kantong untuk menaruh barang yang dibelinya. Kemudian, ketika sore hari, saya akan minta sisa plastik yang tidak terpakai dan uang hasil pemakaian plastik oleh para pedagang. Saya juga sudah mengamati, bahwa di Pasar Godean Yogyakarta belum ada grosir plastik. Saya juga sudah membanding-bandingkan harga pembelian plastik eceran di Pasar Godean yang ternyata harganya jauh lebih mahal daripada harga plastik grosiran di pasar lain," papar teman saya tersebut akan rencana bisnisnya.

Kemudian, dia bertanya apakah saya mempunyai kenalan pedagang plastik besar yang bisa memberikan harga diskon. Karena saya tidak mempunyai teman yang pedagang plastik, saya hanya menunjukkan nama, alamat, dan telepon para pedagang plastik besar di buku kuning dari PT Telkom. Saya juga menyarankan untuk mencegat mobil-mobil boks yang men-supply plastik di berbagai toko grosir untuk mendapatkan diskon dari distributor besar. Juga jangan melakukan pembelian sekaligus, tetapi dengan cara melakukan pembelian dalam beberapa paket untuk dapat membandingkan harga dari beberapa toko grosir. Saya sarankan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar apabila pasar sudah terbentuk dan merasa yakin telah mendapatkan harga paling rendah dan kualitas yang paling baik dari distributor. Dan yang terutama, jangan lupa untuk melakukan pencatatan yang rapi, supaya dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mendapatkan harga grosir termurah dan untuk kalkulasi penetapan harga jual.

Perasaan saya ketika mendengar paparan teman saya tersebut sungguh senang luar biasa. Dia ingin merubah hidupnya ke arah yang lebih baik. Dia ingin merasa lebih hidup dengan cara melakukan apa yang dia inginkan dan dia cita-citakan. Dan dia melakukan hal itu dengan apa yang dia miliki. Bakat, talenta, pengalaman masa lalu keluarga dan semangat.

"Saya ingin usaha ini nantinya akan menjadi sumber penghasilan pokok bagi keluarga saya. Sedangkan bekerja seperti sekarang ini lebih sebagai status. Status bahwa saya, sebagai kepala keluarga dan sebagai anggota masyarakat mempunyai pekerjaan yang lumayan terpandang di masyarakat," tambah teman saya tersebut.

Luar biasa…! Luar biasa jalan pikiran teman saya tersebut. Dia berhasil menggabungkan antara semangat, cita-cita, dan action. Teman saya tersebut dapat bekerja sama dengan istrinya untuk memulai bisnisnya. Dan teman saya itu tidak gegabah untuk langsung melepaskan pekerjaannya demi sebuah bisnis yang belum pasti.
“Saya akan keluar dari pekerjaan saya setelah saya merasa yakin bahwa bisnis yang kami geluti telah berjalan lancar. Pekerjaan saat ini, walaupun gajinya tidak terlalu besar, akan tetapi dapat untuk mencukupi kebutuhan pokok keluarga, seandainya penghasilan dari bisnis belum bisa diharapkan,” imbuhnya. Dan itu merupakan salah satu kunci yang sangat penting bagi keberhasilan suatu bisnis.
Tekad dan semangat teman saya tersebut mengingatkan pengalaman saya empat tahun yang lalu. Tepatnya tahun 2003, ketika saya dan istri memutuskan untuk membuka sebuah sekolah musik. Waktu itu, tidak ada modal yang kami punya selain sebuah organ tua dan sebongkah semangat. Kemudian kami memulai proses berpikir dan berpikir untuk mengubah rencana bisnis menjadi sebuah aksi bisnis yaitu mewujudkan sebuah sekolah musik. Karena nomor rumah kami adalah Jl. Monjali No. 126, Yogyakarta, maka kami menamakan sekolah musik itu DO-RE-LA MUSIC SCHOOL.

Karena keterbatasan dana, maka setiap bulan, kami menambah satu alat musik yang kami beli dari gaji bulanan, mulai dari keyboard di bulan pertama, disusul piano elektrik pada bulan kedua, kemudian gitar elektrik pada bulan ketiga, dan seterusnya.

Kemudian, kami mulai buat spanduk dan iklan di harian surat kabar daerah, serta mencetak brosur yang kami bagikan sendiri di berbagai sekolah, mal, gereja, dan tempat keramaian lainnya. Dengan penuh semangat, kami mencoba segala cara yang mungkin kami lakukan untuk mempromosikan sekolah musik kami, baik kepada kerabat, kepada teman-teman lama ataupun kepada tetangga-tetangga kami. Dan pada bulan pertama, bulan kedua, dan bulan ketiga, walau tidak terlalu banyak murid, akan tetapi ada penambahan murid yang cukup menggembirakan. Ketika jalan 6 bulan, jumlah murid yang kami punya sekitar 40 orang.

Kemudian, setelah melakukan beberapa kali evaluasi, akhirnya kami memutuskan untuk mencari partner yang sudah mempunyai brand name (merek) yang kuat untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan cashflow yang lebih cepat. Akhirnya, setelah perjalanan yang cukup panjang, ber-partnerlah kami dengan Purwacaraka Music Studio. Hambatan pertama yang kita temui, selain komunikasi untuk mendapatkan partnership juga masalah modal. Akhirnya, dengan nekat kami pinjam sebagian modal dari orangtua, sebagian modal dari mertua, dan sebagian modal lainnya dari utang di bank. Proses mendapatkan utang di bank juga cukup rumit, termasuk bagaimana kami menyakinkan bank dengan memberikan jaminan gaji bulanan kami dan sertifikat tanah yang kami miliki.
Sedikit demi sedikit, kesalahan demi kesalahan, perbaikan demi perbaikan terus menerus kami lakukan. Akhirnya, setelah perjalanan cukup panjang, empat tahun pertama kami sudah berhasil mempunyai tiga cabang di Yogyakarta dan Solo, dengan melibatkan lebih dari 75 guru dan 25 staf administrasi. Dan yang lebih menggembirakan lagi, kami akan segera membuka satu cabang lagi di Solo. Buat saya, sungguh ini sebuah pencapain yang luar biasa. Dan acungan jempol saya berikan kepada istri tercinta saya, yang tanpa mengenal lelah, dan dengan linangan keringat dan air mata, berhasil membuat semua hal itu terjadi. Kami selalu berpikir positif dan selalu mengingat kata-kata bijak, bisnis konglomeratpun dimulai dari sebuah bisnis yang tidak terlalu besar.

Akhirnya, setelah memasuki bisnis tahun ketiga, istri saya "memaksa" saya untuk keluar dari pekerjaan di Jakarta dan menetap tinggal di Yogyakarta. Meninggalkan sebuah perjalanan panjang karier saya di sebuah konglomerat bisnis dengan omzet tahunan lebih dari Rp2 trilliun. Hikmat yang saya dapatkan adalah adanya kedekatan yang luar biasa dengan istri dan anak-anak, yang jika dinilai dengan uang, sebuah kalkulator 16 digit pun tidak akan cukup untuk menghitungnya.

Akhirnya, Selamat dan Sukses…! Kembali saya ucapkan kepada teman baik saya dengan bisnis plastiknya. Semoga, kesuksesan, kegembiraan dan semangat selalu menyertai perjalanan bisnisnya.[mkbs] * M. Kuncara Budi Santosa, S.E., Akt, M.M., saat ini bekerja sebagai Chief Finance Officer di ICRS-Yogya, sebuah program international, interdisipliner dan interreligius studies di Pascasarjana UGM, yang merupakan konsorsium tiga universitas besar di Yogyakarta, UGM (Universitas Gadjah Mada), UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga dan UKDW (Universitas Duta Wacana Yogyakarta). Karier profesionalnya dimulai sebagai eksternal auditor selama empat tahun dengan posisi terakhir sebagai Supervisor Auditor di sebuah kantor akuntan besar (The Big Four) di Jakarta, yang kemudian dilanjutkan sebagai konsultan keuangan selama dua tahun di divisi yang berbeda. Setelah itu, selama dua tahun menjadi salah satu tim manajemen di perusahaan konglomerat besar, yang pada saat ini pemiliknya berhasil menempati rangking 26 orang terkaya di Indonesia. Kuncara telah mengalami jatuh bangun didalam menekuni berbagai jenis bisnis berskala kecil atau UKM.

Selasa, 21 Oktober 2008

USB Flash Drive Illustration

USB Flash Drive Illustration (Klik bwat ngegedein)


Tutorial photoshop kali ini gw mao bikin flash disk, ... kira kira kaya gini sih bentuk na, namana juga ilustrasi.. hhehhek


USB Flash Drive Illustration (Klik bwat ngegedein)


pada canvas baru berukuran 800 x 400 px, aktifkan dlu grid canvas na
untuk membantu membwat objek dengan posisi yang proporsional, via menu
View > Show > Grid / pencet [ CTRL + ' ]


ambil eliptical marquee tool (M), bwat satu lingkaran elipse, trus
lanjutin bikin satu elipse lagi, sambil mencet [SHIFT] bwat meng-add
seleksi na.


.


add lagi (masih sambil mencet SHIFT) satu seleksi kotak diantara dua buah elipse di atas.



jadi ke gini hasil seleksi marquee na..



dari sono, bikin layer baru kasi warna bebas, bisa pake paint bucket, atow [ALT + BackSpace].


baru dah kasiin style na:








woke, kali ini kita kasi shadow sedikit kabur, pencet [CTRL+Click]
pada layer dasar diatas ni bwat bikin seleksi yang sama persis, bwat
layer baru, kasi warna putih, turunin opacity na


baru dah di Transform [CTRL+T], perkecil ampe ke gini. saat di
transfrom, usahakan sebelumna pencet tombol [SHIFT + ALT] agar
pergeseran transform na seimbang, yakni mengecil ke tengah:



diatasna, bikin layer baru lagi, kali ini bikin gradasi transparent putih, dari atas ke bawah.



woke, saat na kita pisahin antara body flash drive dengan tutupna,
beralih ke layer dasar gradasi merah, ambil seleksi pada bagian sisi
kiri ...., pencet keyboard [CTRL+X] dan paste [CTRL+V] , pisahkan
sementara ke samping kiri



ulangi untuk memisahkan layer shadow dan layer gradasi transparent.



gw pake shaping bwat nambahin bantalan ujung USB, kasi gradasi ke gini :






woke, bikin lagi satu shaping bwat lempengan USB na


gw kasi juga gradasi sedikit metal






kasi 2 kotak kecil di ujunga, ke yang sering lu liat di flash disk lu..



woke, untuk merek na lu bikin aja tulisan na di body flash drive na ...




bwat gantungan na gw bikin pake pen tool.... dengan mode path



bikin titik path dlu



ambil convert point tool , lengkungin bagian titik2 na




woke, kalo udah lengkung dan ckup menarik, untuk sebuah gantungan
flash drive lu... aktifkan tool brush, pilih size 3 px, dan ubah
forground color menjadi hitam, kalo udah kembali ke pen tool.


bikin layer baru, baru dah klik kanan di path na, pilih stroke path.



gunakan option brush yang udah lu setting sebelumna



nah kasi dah sdikit drop shadow



jadi dah,...



USB Flash Drive Illustration (Klik bwat ngegedein)


 


© Copyright 2008 www.dremi.info Original Post: USB Flash Drive Illustration Category: Interface
About the Author: dr.emi is a free man to distribute anything that he was founded. As a Webmaster He was publishing www.dremi.info to create one community that loves free idealism. Very specialy in Design Category. Welcome to love it!


Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori photoshop dengan judul USB Flash Drive Illustration

Special Tutorial [ Sony Ericsson Series ]

Special Tutorial [ Sony Ericsson Series ]



ni bwat memperingati hari lahirna dremi.info 05 mei 2005, tepat bulan ini 05 mei 2008, ultah yang ke - 3 . gw mao bikin tutorial khusus bertema sony ericsson series.


karena kecintaan gw ma label sony ini, untuk session pertama tutorial sony ericsson series ini gw mao bikin logona dlu.


wuki... mudah2an bisa mirip ma yang asli na hihik... :D


bwat dokumen .. ukuran seperluna sajah.. gw pake shapping elipse tool



kasi style na:








bwat layer baru, ambil tool brush, untuk dasarna gunakan warna hijau muda, ukuran brush: 50-70 px, mode: normal


untuk yang kedua kalinya ubah ukuran brush menjadi 30 px, tapi kali ini kurangi opacityna menjadi 60%, dengan warna putih



gunakan dodge tool untuk nerangin bagian brush na



bwat satu elipse lagi di tengah na, dengan gradasi ke gini:



mode radial, tarik dari kiri atas ke kanan bawah:



kembali bikin layer baru, gunakan brush warna hijau muda, bwat nerangin bagian gradasi hijau di kiri atasna.



brush yang kedua menggunakan warna putih



untuk bikin lingkaran elipse di atasna gw kasi lagi shape sama besar, dengan style gradasi radial abu-putih



bikin satu elipse lagi diatasna, tapi kali ini gunakan mode shape substract (atow sambil nge-shape pencet ALT)



klik objek substract shape na make path selection tool, biar bisa ditransform rotate [baru CTRL+T], miringin dlu biar ke gini:



edit point na make convert point tool, atur biar ke gini:




bwat satu lagi elipse, tapi kali ini harus hati hati... dalam mengatur titik path na, gunakan convert point tool juga.





kasi gradasi abu putih bwat latar na



woke, gw cuma kasi efek bayangan refleksi aja, duplikat dan transform vertical



kasi gradasi transparent bwat bayangan smooth



apus dikit layer duplikat bayangan na pake eraser tool



gw kasi text na, jadi dah..


Sony Ericsson Logo



uhuii... mudah2an setelah ini tutorial gw ga di kopi sembarangan, kalo mau ngopi, author link dan statement di footer na jangan dihapus yaa :(


gw begadang trus smaleman bwat bikin tutor na, biar tmen2 pada bisa belajar, woke selamat mencoba..




© Copyright 2008 http://www.dremi.info/
Original Post: Sony Ericsson Logo Category: Interface
About the Author: dr.emi is a free man to distribute anything that he was founded. As a Webmaster He was publishing http://www.dremi.info/ to create one community that loves free idealism. Very specialy in Design Category. Welcome to love it!


Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori photoshop dengan judul Sony Ericsson Logo